Info Kontak:

Selasa, 23 Februari 2021

Gubsu Minta Ulama Tidak Sungkan Beri Saran dan Masukan

Gubsu Edy Rahmayadi didampingi Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah menghadiri Pengukuhan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut masa khidmat 2020-2025 di Aula MUI Sumut, Jalan Sutomo Ujung/Majelis Ulama Nomor 3 Medan, Kamis (11/2/2021).

Dengan pengukuhan ini, Edy Rahmayadi berharap, pada wadah perhimpunan ulama ini dapat memberikannya petunjuk sebagai umara atau pemimpin pemerintah, dalam setiap kebijakan dan langkah yang diambil untuk kepentingan masyarakat dan umat.

“Saya akui, saya kurang pandai memahami Alquran dan Hadis, dan kalau saya pandai, saya tidak mau jadi Gubernur, mungkin Ketua MUI. Untuk itu, beri saya petunjuk sebagai umara, tegur dan kasi semangat kami dalam memimpin. Katakan halal bila itu halal, dan katakan haram bila itu haram,” katanya.

Sekjend MUI Pusat Amirsyah Tambunan menyampaikan, bahwa MUI harus menjadi pelopor dan keteladanan dalam mengubah kondisi umat yang lebih baik lagi. MUI harus menjadi garda terdepan memberi solusi dengan mengedepankan konstitusi.

Alasan Sakit, Menag dan Said Aqil Absen Lagi di Sidang Gus Nur

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj tidak hadir lagi sebagai saksi dalam sidang ujaran kebencian atas terdakwa Sugi Nur Raharja alias Gus Nur di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (23/2/2021). Alasannya, kedua tokoh itu sedang sakit sehingga berhalangan hadir.

Gus Yaqut dan Said Aqil sudah tiga kali absen dipanggil sebagai saksi korban dalam persidangan.

"Ternyata mereka tak hadir alasannya mereka sedang sakit, Pak Yaqut dan Pak Said Aqil Siradj," kata kuasa hukum Gus Nur, Ricky Fatamazaya di PN Jaksel.

Menurut Ricky, saksi dan Gus Nur sebagai terdakwa tak dihadirkan di ruang persidangan menjadi anomali. Karena itu pihaknya memilih sikap walk out atau meninggalkan ruang persidangan.